Sebagai lembaga yang aktif mendampingi petani untuk melakukan pertanian selaras alam, PETRASA aktif mengadakan pelatihan pembuatan bokashi kepada kelompok dampingan. Pada 5 September lalu, diadakan pelatihan pembuatan bokashi dan pestisida nabati di CU Gunung Mas, Desa Kuta Usang, Kecamatan Pegagan Hilir.
Para petani sudah berkumpul sejak pagi. Mereka mengumpulkan bahan-bahan pembuatan bokashi seperti daun sipaet-paet, batang jagung, daun jambu, daun kemangi, jerami, arang sekam, batang pisang, dolomit, gula merah EM4, dan air secukupnya. Para petani yang ikut bergotong royong berjumlah 29 orang yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 20 orang perempuan.
Mereka berbagi tugas mulai dari mengantar bahan-bahan, menghaluskan bahan-bahan, dan melarutkan gula merah, EM4 dan air di sebuah wadah. Cara pembuatan bokashi ini antara lain dengan mencincang dan menghaluskan bahan-bahan yang sudah dikumpulkan. Kemudian sebagian petani mengiris gula merah dan melarutkannya dalam air. Setelah itu, mereka mencampurnya dengan EM4 yakni cairan kental yang mengandung mikroorganisme pengurai. Semua bahan tersebut diaduk sampai merata sambil disirami dengan larutan EM4, gula merah, dan air yang dibuat secara terpisah sebelumnya. Bokashi dan pestisida nabati ini bisa dipakai setelah difermentasi selama dua sampai empat minggu.
Sejatinya para petani dari CU Gunung Mas ini baru pertama kali mengikuti pelatihan dari PETRASA. Selama ini mereka memang masih fokus pada pengembangan ekonomi dalam bentuk simpan pinjam credit union. Setelah mengikuti pelatihan pembuatan bokashi dan pestisida nabati ini, mereka mulai menunjukkan niat dan semangat untuk semakin aktif melakukan pertanian selaras alam. Mereka berencana untuk menanam sayur-sayuran organik.
PETRASA mendorong kelompok CU Gunung Mas dalam pembuatan bokashi supaya petani dapat mempraktekkan, mengaplikasikan dan mampu menjadi penyedia dan pengguna pupuk alami yang berkelanjutan.
FRT