Tampak Na Do Tajomna Rimnitahi Do Gogona


Perayaan Ulang Tahun ke-13 Sekaligus Peresmian Kantor Baru

CU Marsada Roha Desa Sileu-Leu Parsaoran

Senang bercampur bangga mengiringi perjalanan Yayasan Petrasa dari Sidikalang menuju desa Sileu-leu Parsaoran Kecamatan Sumbul Pegagan. Keberangkatan kami untuk menghadiri undangan kelompok CU Marsada Roha atas perayaan ulang tahun kelompok CU mereka yang ke-13 sekaligus peresmian kantor baru yang mereka bangun atas upaya mereka sendiri. Selain Ridwan Samosir (Sekretasis Eksekutif), Duat Sihombing (kepala divisi advokasi) dan Boy Hutagulung (staf pendamping) yang mewakili Yayasan Petrasa, Pendeta HKBP Hutaimbaru, Andi Lumbagaol juga turut diundang sebagai Pengkotbah dalam acara ibadah syukuran tersebut. Pendeta Andi Lumbangaol juga merasakan kekaguman yang sama atas keberhasilan CU Marsada Roha membangun kantor CU mereka.

Sejak didirikan pada bulan Maret 2009, CU Marsada Roha yang pada awalnya hanya dibentuk oleh 18 orang anggota secara perlahan membangun upaya untuk menyelesaikan persoalan bersama yaitu sulitnya mendapatkan modal usaha tani. Dengan prinsip gotong royong dan mengedapankan solidaritas, CU Marsada Roha memulai usaha dengan modal yang sangat kecil dengan modal awal Rp. 500.000. Perlahan namun pasti, CU Marsada Roha mulai dilirik oleh masyarakat desa lainnya untuk masuk menjadi anggota. Ada beberapa alasan kenapa masyarakat desa lainnya tertarik untuk masuk. Selain bunga yang rendah dengan prinsip bunga menurun, semua transaksi keuangan juga sangat transparan dan dilaporkan secara rutin setiap bulannya pada saat pertemuan bulanan. Semua peraturan yang tertuang dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga juga dirumuskan bersama oleh seluruh anggota. Yayasan Petrasa sebagai lembaga pendamping juga secara rutin melakukan monitoring dan pendampingan sejak terbentuknya CU tersebut. Fungsi Petrasa dalam melakukan penguatan kapasitas anggota dilakukan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan seperti pelatihan pembukuan CU, Pelatihan manajemen kelompok bahkan juga pelatihan pertaniaan dan peternakan.

Tidak terasa sudah 13 tahun berlalu dan CU Marsadara Roha yang dulunya hanya organisasi petani yang kecil berhasil bertransformasi menjadi sebuah organisasi keuangan terbesar di desa. Dengan total modal mencapai hampir 1 miliar dan jumlah anggota sebanyak 54 orang, CU Marsada mampu menjadi media penyedia modal kepada anggota. Selain itu CU Marsada Roha juga mampu menjadi media untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas dalam pertanian dan peternakan. Bahkan CU Marsada Roha mampu menjadi alat pemersatu desa dengan semakin bertambahnya masyarakat yang masuk menjadi anggota.

Kegiatan penabungan yang rutin dilakukan sekali sebulan juga selalu diawali dengan ibadah dan diskusi sehingga menumbuhkan semangat gotong royong dan solidaritas sesama anggota. Bahkan topik diskusi juga menyangkut kehidupan sehari hari seperti diskusi tentang Undang-Undang Desa, Pertanian dan Peternakan Selaras Alam, Valuasi Ekonomi Desa, Hutan dan Lingkungan serta Aksi Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan iklim dan topik penting lainnya.

Sesampainya di kantor CU yang baru, anggota sudah memulai aktivitas penabungan sekaligus diskusi bersama pengurus mengenai persiapan acara ulang tahun. Terlihat suasana kantor yang cukup nyaman dengan ruang tamu yang luas dengan beberapa meja pengurus untuk mendukung kegiatan penabungan. Diruang tengah juga dibuat banner dengan tulisan kantor CU Marsada Roha dengan motto “Tampak na do tajomna, rimnitahi do gogona”.

Acara perayaan ulang tahun sekaligus peresmian kantor baru tersebut diawali dengan Ibadah oleh Bapak Pendeta Andi Lumbangaol. Dalam kotbahnya, Pendeta Andi Lumbangaol menyampaikan bahwa keberhasilan CU Marsada Roha membangun kantor tersebut adalah karena prinsip gotong royong dan solidaritas yang selama ini dibangun oleh anggota CU. Prinsip ini harus terus dijaga agar semakin banyak keberhasilan lain yang berhasil di capai kelompok.

Sekretaris eksekutif Petrasa, Ridwan Samosir dalam kata sambutannya juga menyampaikan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh CU Marsadara Roha adalah bukti bahwa petani juga memiliki potensi dalam membangun modalnya sendiri dan itu dibuktikan dalam kurun waktu 13 tahun, CU Marsadara Roha berhasil membangun modal usaha sebesar hampir 1 miliar dan mampu membangun kantor sendiri tanpa dukungan dari pihak manapun. Keberhasilan itu adalah karena usaha dan kemampuan mereka sendiri.

Selain itu, Ridwan Samosir juga menyampaikan bahwa kelompok CU adalah wujud nyata implementasi Undang-Undang 1945 pasal 33 dan seharusnya organisasi seperti inilah yang harus dikembangkan untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan yang merupakan cita-cita bangsa. Oleh karena itu CU Marsada Roha tidak boleh menutup diri untuk masyarakat lain yang ingin masuk agar dimasa yang akan datang CU ini semakin berkembang dan mampu menjadi motor pembangunan ekonomi desa.

Keberhasilan CU ini juga diharapkan akan mampu menginspirasi kelompok CU lainnya agar mampu mengembangkan ekonomi anggota dan juga mampu membangun kantor sendiri sehingga kehadiran CU berhasil menjadi simbol kekuatan ekonomi rakyat di kabupaten Dairi.

Selamat dan Sukses CU Marsada Roha. Salam Organik.