9 orang mahasiswa-mahasiswi asal Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Medan melakukan praktek kerja lapangan dikelompok dampingan Petrasa diDesa Perjuangan Kec. Sumbul Dairi. Selama sebulan yakni sejak 29 Mei hingga 29 Juni 2020 kesembilan anak muda tersebut melakukan kerja sama dan aktivitas sehari-hari dengan Petani.Mereka dibagi menjadi 3 kelompok yakni 3 orang mahasiswa tinggal dirumah Amang Tarihoran, 2 orang dirumah Amang Dabariba dan 2 orang lainnya tinggal dirumah Amang Girsang. Sebelum mereka terjun langsung ke Desa Perjuangan, Petrasa memberikan pelatihan singkat “Pertanian Organik dan Kopi Arabika” untuk memperkaya pengetahuan mereka. Selama mereka tinggal dirumah petani, kesembilan anak muda tadi berdiskusi dengan masyarakat sekitar, menjalin hubungan sosial dan kekeluargaan didesa Perjuangan yang mungkin tidak mereka rasakan disaat mereka duduk dibangku perkuliahan. Para Petani sangat senang dengan kehadiran mereka. Disamping kesembilan mahasiswa POLBANGTAN tersebut dapat membantu aktivitas pertanian mereka, petani juga dapat saling bertukar ilmu dengan para mahasiswa.
Setiap hari, mereka belajar tentang budidaya kopi dengan Dampingan Petrasa. Mulai dari pembibitan, pemangkasan, hingga pasca penen Kopi Arabika milik petani d’Pinagar. Mahasiswa dapat me
rasakan langsung bagaimana kehidupan para petani, bangun pagi, sarapan, bekerja dilahan dan malam berdiskusi. Mahasiswa Polbangtan tersebut juga berkesempatan mempelajari bagaimana biji Kopi Arabika Organik
dipanen, difermentasi, menjadi kopi bubuk di Home Industri d’Pinagar hingga kerja-kerja Yayasan Petrasa membantu pemasaran kopi Petani Desa Perjuangan tersebut. Harapan petani d’Pinagar kedepannya petani dapat berkolaborasi de
ngan teman-teman mahasiswa untuk meningkatkan pertanian diDairi khususnya. Kesembilan M
ahasiswa Polbangtan Medan tersebut juga menyampaikan terimakasihnya karena mereka sudah diberikan kesempatan untuk mempelajari kopi d’Pinagar secara teoritis dan praktek dilapangan.
Sebagai lembaga yang konsern dalam pendampingan petani, Petrasa juga menyampaikan harapannya kepada teman-teman mahasiswa untuk tetap mengembangkan potensi dan kualitas diri mereka baik dikampus maupun pada kehidupan sosial mereka. Setelah mereka menyelesaikan perkuliahan, para sarjana pertanian balik kekampung, tidak malu sebagai sarjana untuk turun kedesa dan membuat inovasi baru dikampung sendiri.
Bekerja di Perusahan tidak lagi tujuan prioritas namun membangun sektor pertanian adalah tujuan utama kita.
-Muntilan Nababan-