Aksi Solidaritas GERTAK Melawan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Dairi

Aksi solidaritas GERTAK di depan Kantor Polres Dairi.

Dairi sedang menghadapi krisis serius terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dalam satu bulan terakhir, tercatat tiga kasus pelecehan seksual di Kabupaten Dairi, memicu gelombang kemarahan dan kepedulian dari berbagai elemen masyarakat. Untuk merespons situasi ini, Gerakan Solidaritas Anti Kekerasan (GERTAK) yang terdiri dari masyarakat, pemuda, mahasiswa, perempuan, serta LSM, menggelar aksi solidaritas kemanusiaan yang menyuarakan bahwa “Dairi Tidak Baik-Baik Saja.”

Aksi ini dimulai dengan pawai bersama di pusat Kota Sidikalang, di mana ratusan orang berpartisipasi sambil membawa spanduk dan selebaran yang berisi pesan penolakan terhadap kekerasan seksual, khususnya terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Dairi. Titik pertama aksi ini berlangsung di depan Kantor DPRD Dairi, di mana massa diterima langsung oleh Ketua DPRD, Sabam Sibarani.

Tuntutan GERTAK untuk Regulasi Efektif dan Perlindungan Korban

Dalam orasinya, GERTAK menekankan pentingnya pembentukan regulasi yang lebih efektif untuk menghentikan segala bentuk kekerasan, baik itu fisik, seksual, maupun psikis, terhadap perempuan dan anak. Mereka juga mendesak agar setiap kebijakan di Kabupaten Dairi berbasis gender dan anti-diskriminasi. Selain itu, GERTAK menyerukan agar kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di Dairi diusut tuntas sesuai dengan hukum yang berlaku.

Aksi ini ditutup dengan simbolik pemberian mawar hitam, tanda duka cita masyarakat atas maraknya kasus kekerasan seksual di daerah tersebut. Para peserta juga menempelkan stiker “Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak” sebagai bentuk protes di depan Kantor DPRD.

Aksi Berlanjut di Kantor Bupati dan Polres Dairi

Setelah aksi di Kantor DPRD, GERTAK melanjutkan aksi damai di depan Kantor Bupati Dairi. Sekretaris Daerah Jonny Hutasoit, sebagai perwakilan pemerintah kabupaten, menerima massa aksi. Di sini, sejumlah perwakilan perempuan membacakan orasi dan puisi yang mengungkapkan kondisi trauma yang dialami para korban pelecehan seksual. Mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) juga menampilkan teatrikal yang menggambarkan penderitaan para korban kekerasan.

Masyarakat mempertanyakan relevansi penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) yang diterima Dairi pada tahun 2022, mengingat kenyataan di lapangan yang memperlihatkan peningkatan kekerasan seksual, terutama dengan pelaku yang masih di bawah umur.

GERTAK menuntut agar pemerintah Kabupaten Dairi meningkatkan sosialisasi terkait kekerasan seksual, melibatkan pemerintahan desa, serta memperkuat pengawasan di lingkungan pendidikan. Mereka juga mendesak agar setiap sekolah melakukan edukasi tentang pencegahan kekerasan seksual serta memberikan pendampingan yang layak kepada para penyintas.

Tidak berhenti di sana, GERTAK juga menggelar aksi di depan Polres Dairi. Massa menuntut Polres untuk mengusut tuntas kasus-kasus kekerasan seksual yang belum terselesaikan. Mereka meminta agar para tersangka yang sempat ditangguhkan segera ditahan, dan mengkritik lambatnya penanganan sejumlah kasus karena alasan perpindahan tugas polisi yang bertanggung jawab.

Kapolres Dairi, Agus Bahari, menyambut aksi ini dan menerima tuntutan masyarakat. Mawar hitam kembali diberikan sebagai simbol duka bahwa Kabupaten Dairi sedang tidak dalam kondisi baik, terutama dengan semakin maraknya kasus pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak.

Seruan untuk Perubahan yang Lebih Baik

Aksi ini merupakan wujud nyata bahwa masyarakat Dairi menuntut perubahan yang signifikan. Mereka ingin pemerintah daerah dan penegak hukum untuk lebih serius dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual. Perlindungan terhadap perempuan dan anak harus dijadikan prioritas utama, dan pelaku kekerasan seksual harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

Masyarakat berharap aksi ini menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari kekerasan, khususnya bagi perempuan dan anak-anak di Kabupaten Dairi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *