Bank Kompos Bagian Terpenting Pertanian Selaras Alam


Tentu Latar Belakang pembangunan rumah kompos sudah menjadi kajian utama dalam pengembangan pertanian konsep selaras alam (PSA). Petani PSA sudah barang tentu membutuhkan kompos dalam porsi yang banyak dan tersedia secara terus-menerus demi menjaga konsistensi pertanian itu tetap exis.

Petrasa adalah salah satu Lembaga NGO atau Non pemerintah yang terdapat di Kabupaten Dairi Sumatera utara, yang terus mendampingi petani di Dairi di beberapa kecamatan, terkhusus pengembangan pertanian selaras alam. Petrasa melakukan beberapa bentuk pemberdayaan kepada para petani khsusunya yang bersedia melakukan pertanian PSA secara konsistensi. Sebenarnya banyak hambatan dilapangan selama proses pendampingan petani, salah satunya tantangan itu adalah ada yang kemudian berhenti untuk semantara waktu dalam pelaksanaan pertanian model pertanian selaras alam ini, dikarenakan alasanya yang disampaikan beberapa diantara meraka adalah kerumitan dalam mengumpul bahan, limbah, mengolah, memfermentasi dan pastinya memakan waktu yang sangat banyak dan masih banyak alasan lainnya. Namun itu tidak berpengaruh kepada petani yang sudah berdaya dalam pemahaman pertanian PSA ini, mereka tetap semangat melakukannya dan bahkan tidak jarang dari mereka menyampaikan testimoni kebanggaan mereka terhadap konsep pertanian selaras alam ini telah banyak membantu perekonomian meraka, tak segan-segan beliau (Paniel Limbong) menyampaikan bahwa pertanian selaras alam inilah betul-betul konsep pertanian yang sangat berkelanjutan.

PETRASA melalui team/staff Pertanian-Peternakan, terus mendampingi, melakukan mentoring-monitoring berkala kepada seluruh pelaku program PSA. Berdiskusi tentang banyak hal terkait perlakuan-perlakuan adaptasi mitigasi perubahan iklim yang tentunya sangat berpengaruh kepada pertanian. Berdiskusi secara intens tentang pengolahan limbah pertanian-peternakan, limbah rumah tangga dan limbah lainnya sebagai bahan utama dalam pembuatan kompos, mendukung persediaan untuk nutrisi tanah. Begitu diperlukannya sebuah bak /bangunan sederhana atau permanent sebagai tempat pengolahan limbah disebut sebagai Bank Kompos.

Kompos merupakan dekomposisi bahan-bahan organic atau proses perombakan senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana dengan bantuan mikroorganisme. Kompos adalah salah satu penutup tanah dan akar serta korektor tanah alami yang terbaik. Kompos dapat digunakan sebagai pengganti pupuk buatan dengan biaya yang sangat murah. Kompos berfungsi dalam perbaikan struktur tanah, tekstur tanah, aerasi dan peningkatan daya resap tanah terhadap air. Kompos dapat mengurangi kepadatan tanah lempung dan membantu tanah berpasir untuk menahan air, selain itu kompos dapat berfungsi sebagai stimulan untuk meningkatkan kesehatan akar tanaman. Hal ini dimungkinkan karena kompos mampu menyediakan makanan untuk mikroorganisme yang menjaga tanah dalam kondisi sehat dan seimbang, selain itu dari proses konsumsi mikroorganisme tersebut menghasilkan nitrogen dan fosfor secara alami (Isroi, 2008).

Kompos merupakan bahan organik, seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, serta kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos juga mengandung hara-hara mineral yang esensial bagi tanaman. Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba – mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.

Selama ini limbah pertanian atau limbah rumah tangga masih terbuang atau bahkan dibakar begitu saja. Jika dipelajari lebih dalam Pembakaran ini dapat menghilangkan kandungan bahan organik dalam limbah pertanian, jadi penggunaan untuk pembuatan kompos lebih efektif dari pada menggunakan abu sisa pembakaran. Proses dekomposisi (penguraian) alami dari limbah pertanian menjadi kompos tidak dapat berlangsung dengan cepat karena :

1. Luas permukaan efektif dari bahan utuh relatif kecil akan menyulitkan mikroorganisme untuk melakukan penetrasi dan perombakan bahan menjadi kompos.

2. Jumlah mikroorganisme alami yang ada di dalam tanah dan jenisnya sangat spesifik.

Proses pengomposan yang terjadi secara alami akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu 2-3 bulan bahkan ada yang 6-12 bulan, namun proses pengomposan ini dapat dipercepat dengan bantuan aktifator.

Pada pengembangan produksi bokashi / pupuk organik, alat pengola pupuk organik (APPO) yang paling dibutuhkan adalah mesin pencacah, namun tidak kalah penting juga wadah atau rumah kompos untuk penampungan segala bentuk limbah, supaya proses penanganan pengomposan berjalan lebih cepat pada bahan dengan cara yang tepat.

1. Manfaat dan Kegunaan Kompos

Secara garis besar kompos bermanfaat pada peningkatan kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, memperbaiki struktur tanah dengan meningkatnya kandungan organik tanah serta meningkatkan tanah dalam mempertahankan kandungan air. Dengan adanya mikroa pada kompos akan membantu penyerapan unsur hara pada tanah yang menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Tanaman yang dipupuk dengan kompos mempunyai daya tahan yang tinggi dari serangan hama dan penyakit.

Disamping itu kualitas tanaman yang dipupuk dengan kompos/bokashi juga meningkat (tahan disimpan, lebih segar, lebih berat dan lebih enak. Berikut Penggolongan manfaat kompos ditinjau dari Aspek Ekonomi, Aspek Lingkungan, Aspek Bagi tanaman / tanah :

– Meningkatkan kesuburan tanah

– Memperbaiki struktur tanah

– Meningkatkan kapasitas serap air tanah

– Meningkatkan aktifitas mikroba tanah

– Meningkatkan kualitas tanaman

– Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

– Menekan pertumbuhan hama dan penyakit

– Meningkatkan ketersediaan hara tanaman

Operator & pelaksana Bank Kompos ini adalah Petani muda dampingan yayasan PETASA Pemilik lahan Porlak Organik. Dia adalah salah satu lulusan sarjana pertanian yang memilih tinggal di desanya dan memilih pertanian menjadi profesinya, salah satunya mengembangkan pertanian selaras.

Output yang diharapkan dari kegiatan ini :

1. Tersedianya kompos yang dihasilkan untuk persediaan bertanam

2. Terpenuhinya nutrisi tanaman dalam jangka panjang

3. Tersedianya pupuk organik yang berkualitas untuk kebutuhan dalam jangka panjang

Outcome / Hasil

1. Terlaksananya proses pembuatan kompos dari sampah rumah tangga, dan juga dari limbah Pertanian-Peternakan.

2. Terlaksananya bank limbah untuk Pertanian Organik berkelanjutan

Manfaat / Benefit

1. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah berkurangnya sampah yang terbuang sembarangan yang tentu bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan tambahan.

2. Tercukupinya media tanam dalam jangka panjang untuk menuju swasembada sayuran

Semoga saja banyak orang-orang terkhusus masyarakat Dairi yang mendukung pengembangan pertanian selaras alam yang tentunya bisa menjaga keseburan tanah untuk diwariskan kepada para penerus agraris.

Dukung Petani Organik

Dukung Petani Selaras Alam

Dukung PETANI DAIRI