“PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK SEBAGAI ALTERNATIF PENGEMBANGAN PERTANIAN DI KABUPATEN DAIRI”


Hasil panen padi organik periode ini lebih baik dari periode lalu, ungkap Amang Panggamot Sihombing pemilik lahan padi organik yang baru saja melakukan panen padi organik bersama staf pertanian Yayasan Petrasa. Penen padi yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 27 Mei 2021 itu berlangsung di Desa Kentara Kecamatan Lae Parira.

Panen padi kali ini hasilnya sebanyak 80 kaleng dari luas lahan 3 rante. Kalau dirata-ratakan per rante sebanyak 26 kaleng dan angka itu naik dari tahun lalu sebanyak 22 kaleng per rante.

Amang Pangggamot Sihombing juga menerapkan sistem mina padi dengan membudidayakan ikan mas di area padi yang sudah dipanen. Puluhan ikan mas yang dibudidayakan sangat membantu hasil panen padi dimana kotoran ikan mas menjadi pupuk kompos untuk membantu pertumbuhan padi organik. Sebaliknya tanpa membeli pakan dari luar, ikan mas juga berkembang dengan memaksimalkan berbagai makanan yang sudah tersedia di lahan padi seperti gulma, telur keong mas, cacing dan mikro organisme yang terpelihara dengan sistem pertanian organik.

Amang Panggamot Sihombing yang konsisten sejak beberapa tahun lalu menerapkan sistem pertanian organik berharap petani-petani lain yang masih konvensional bisa beralih menggunakan sistem pertanian organik karena keuntungan yang didapatkan. Tidak hanya hasil penen yang terus meningkat dari periode sebelumnya, petani juga bisa menekan biaya produksi karena tidak lagi membeli pupuk dan pestisida kimia.

Semua dikelola sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lahan. “Mudah-mudahan ada petani di sekitar lahan saya yang mau beralih dan mencoba menerapkan sistem pertanian organik. Beberapa orang sudah datang untuk berkonsultasi dan saya pikir sudah ada ketertarikan beberapa petani untuk mencoba, ujarnya “. Pertanian organik ini juga sangat ramah dengan lingkungan dan tidak membahayakan petani serta ekosistem yang ada didalamnya.

Pada hari yang sama, amang Komarudin Sinaga seorang petani dampingan Petrasa bersama staf peternakan Ganda Sinambela juga melakukan panen madu di dusun Jumala desa Pegangan Julu II Kecamatan Sumbul. Amang Komarudin Sinaga yang juga anggota kelompok CU Bangun Tani sesungguhnya baru saja memulai budidaya lebah setelah mendapatkan pelatihan dari Yayasan Petrasa.

Hasil panen madu kali ini sebanyak 2 botol dari 5 kotak lebah yang dibudidayakan di area tanaman kopi. Dari hasil diskusi bersama Ganda Sinambela, amang Komarudin Sinaga berencana akan menambah jumlah kotak lebah untuk meningkatkan jumlah madu yang akan dipanen periode berikutnya. Tidak hanya membantu perkembangan kopi melalui proses penyerbukan, Amang Komarudin Sinaga juga mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan madu.

Dari kegiatan penen padi dan madu ini sangat jelas bahwa sebenarnya pertanian selaras alam sangat membantu petani dalam meningkatkan pendapatan dan juga merawat alam. Sumber daya alam yang sangat melimpah menjadi potensi pengembangan pertanian yang merupakan sumber kehidupan mayoritas masyarakat kabupaten Dairi. Semoga potensi ini menjadi perhatian kita semua dan secara khusus pemerintah kabupaten Dairi melalui Dinas Pertanian untuk mengembangkan pertanian organik demi peningkatan taraf hidup petani di kabupaten Dairi.