Diskusi PPODA Bersama Dr. Kapten Anthon Sihombing,MM 

Pada Sabtu, 14 Juli lalu, PETRASA kedatangan tamu dari Jakarta. Dr. Kapten Anthon Sihombing,MM yang merupakan anggota DPR RI Komisi V berkunjung ke Sidikalang dan bertemu sapa dengan PETRASA dan PPODA. PPODA adalah organisasi petani yang didampingi dan diinisiasi oleh petani Dairi dan lembaga PETRASA.
Udara pagi Sidikalang cukup cerah pada saat Dr. Kapten Anthon Sihombing,MM tiba ditemani istrinya, Nyonya N. Simbolon. Pertemuan ini dihadiri 30 orang termasuk 21 pengurus PPODA dan 9 orang staff PETRASA. Pertemuan dengan Dr. Kapten Anthon Sihombing,MM ini bukanlah yang pertama kali bagi PPODA, karena beliau telah beberapa kali datang dan hadir dalam perayaan HUT Perhimpunan Petani Organik Dairi (PPODA).

Pada kesempatan itu, Dr. Kapten Anthon Sihombing, MM dan pengurus PPODA bertukar pikiran tentang program yang sedang dikerjakan olehnya di Sumatera Utara sebagai bagian dari Komisi V yang mengurus pembangunan infrastruktur. Ia saat ini sedang terlibat dalam pembangunan jalan di sekitar Danau Toba dan pembangunan dermaga di Tongging.

Sementara untuk wilayah Sidikalang, Bapak Anthon ikut mengurus dan mendorong program bedah rumah yang hingga saat ini sudah terealisasi dengan jumlah kurang lebih 900 rumah. Dalam pertemuan tersebut, pengurus PPODA juga menyampaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi petani. Salah satunya adalah masih kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam menanggapi berbagai masalah pertanian di Kabupaten Dairi, termasuk di dalamnya masalah harga produk pertanian.
Perbincangan berlangsung dalam suasana santai, akrab dan penuh canda tawa. Diskusi juga berlangsung dengan akrab karena adanya persamaan ketertarikan terhadap penanganan masalah pertanian antara anggota komisi V DPR RI ini dan pengurus PPODA.
Agenda utama pada kesempatan itu adalah penyampaian proposal program oleh PPODA, yaitu proposal bantuan hibah ternak dari Kementerian Pertanian yang ditawarkan oleh Bapak Sugiono yang merupakan Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak. Proposal program ini merupakan tindak lanjut dari pidato Bapak Sugiono pada perayaan HUT PPODA ke-13 di Gedung Nasional, 15 Maret 2018 lalu.
Proposal bantuan hibah ternak dari Kementerian Pertanian merupakan usulan program PPODA yang bertujuan untuk mengembangkan pertanian dan peternakan organik di Kabupaten Dairi. Dukungan ternak diyakini akan membantu petani dalam meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan pengembangan pertanian selaras alam.
Acara berlangsung kurang lebih 2 jam. Acara berakhir dengan pemberian proposal dan cinderamata dan foto bersama.
PPODA berharap dalam tahun ini bisa mendapat hibah bantuan ternak babi, kerbau, dan sapi untuk tahun anggaran 2018/2019 demi memajukan pertanian dan peternakan organik di Kabupaten Dairi. Adanya dukungan ini tentu saja akan sangat membantu para petani dalam meningkatkan usaha tani mereka dan kesejahteraan mereka.

Perayaan HUT Perhimpunan Petani Organik Dairi (PPODA) Ke – XIII

previous arrow
next arrow
Slider
“Marsiurupan ma hamu mamorsan angka na dok dok i”

Tak ada kata selain puji syukur atas kebaikanNya untuk semua kelancaran pesta petani kemarin, atas cuaca dan situasi aman.
Sekitar 2000 petani hadir merayakan dirgahayu ke 13 organisasi PPODA. Acara ini juga dihadiri para tamu undangan, teman2 NGO, direktur pembibitan dari kementerian pertanian dan Bpk. Anton Sihombing, anggota DPR RI. Terima kasih untuk semua yang telah membantu materi, pikiran dan tenaga.

Di tengah bahagia itu, ada kekecewaan atas ketidakhadiran Pemkab Dairi yang sudah diundang jauh jauh hari. Padahal pesta ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk saling membangun dan bersinergi dalam kerja-kerja pemberdayaan petani Dairi.
Tapi, perjuangan dan karya tidak boleh berhenti. Petani tetap harus berjuang dan bersatu untuk kesejahteraannya. Seperti tertulis “bertolong-tolongan lah menanggung bebanmu”. Teruslah berjuang, melangkah dan jadikan gerakan organik ini gerakan bersama. Pertolongan akan datang dari mana mana.

Dan Mengutip khotbah dr Pdt. Agustinus Purba, ketua moderamen GBKP “tugas setiap kitalah menjaga bumi dan segala ciptaanNya”. Ayoo berkontribusi untuk mnjaga alam kita, untuk bumi, untuk generasi-generasi masa depan!
Bravo! Dirgahayu PPODA!!!

“Sidikalang Arabica Coffe”

Buat Para penikmat kopi dimanapun berada, sudah pernah belum cobain kopi arabika pertanian selaras alam hasil HOME INDUSTRY dampingan Petrasa???
Kalo belum pernah, dicobain deh…
aroma, rasa dan filosofi bisa diuji ???Bisa pesan langsung ke Yayasan Petrasa, atau hubungi langsung ke Kontak Kami.

Bertani Tanpa Beternak Adalah Budak Pupuk Kimia

previous arrow
next arrow
ArrowArrow
Slider
PELATIHAN DAN ORIENTASI PEMUDA PEMUDI BERANI BERTANI

Bertani dan beternak saat ini merupakan pilihan yang tidak populer bagi kebanyakan remaja atau orang dewasa setelah lulus dari SMP atau tingkat SMU. Bertani dianggap pekerjaan yang murahan, jorok, tidak gaul dan bukan pekerjaan yang menjanjikan. Tak salah bila banyak orang menghalalkan semua cara asalkan mereka dapat berprofesi di perkantoran maupun di berbagai instansi yang kesehariannya menggunakan pakaian rapi dan setelan ala kantoran. Dan pilihan terakhir mereka adalah merantau demi mendapatkan pekerjaan yang dianggap layak. Karena kondisi di atas, PETRASA melaksanakan pelatihan bagi para pemuda/i untuk dalam bidang pertanian dan peternakan. Agar mereka dapat menjadikan usaha ini sebagai bisnis yang menjanjikan dan merupakan profesi yang mulia.

Pelatihan dan orientasi yang diadakan YAYASAN PETRASA dengan peserta pemuda-pemudi berani bertani ini bertujuan untuk menciptakan kader-kader petani yang dulunya bertani iseng-iseng, kini siap menjadi pelaku usaha tani, pemasok konsumsi untuk kalangan keluarga dan masyarakat disekitar, dapat memanfaatkan kotoran ternak sebagai pengganti pupuk, dan tidak lagi menjadi budak pupuk kimia.

Ada 21 orang peserta (3 perempuan, 18 laki-laki) yang mengikuti pelatihan dan orientasi ini. Pelatihan dilakukan di kantor PETRASA dan Siborong-borong pada tanggal 17-22 april 2017. Materi dalam pelatihan ini adalah mencakup pemotivasian, budidaya pertanian dan peternakan (khususnya Pertanian selaras alam), pengembangan ekonomi kerakyatan dan advokasi, dipaparkan oleh narasumber dari PETRASA. Kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan Bokashi (kompos), Pestisida Nabati, perangsang tumbuh (ZPT) dan Pembuatan fermentasi pakan ternak Babi. Ditambah dengan pemberian materi pengenalan penyakit-penyakit tanaman dan ternak serta cara mengobatinya.

Hari ke 4 dan 5, peserta diajak melakukan orientasi kedaerah siborong-borong, yakni ke lahan pertanian Amang Hutapea yang sudah sejak lama menggunakan pertanian selaras alam. Kemudian ke lahan peternakan Alexander Simamora dan Amang Sitorus. Dari penjelasan ketiga narasumber, peserta mendapat banyak pembelajaran karena mereka dapat melihat langsung bagaimana budidaya yang baik.

Kotoran dari ternak dapat dimanfaatkan menjadi kompos dan tidak perlu lagi membeli pupuk kimia. Uang yang tadinya digunakan untuk membeli pupuk kimia,dapat dipergunakan untuk keperluan-keperluan rumah maupun keperluan lainnya.

Asef hutasoit, seorang peserta pelatihan yang menjadi peserta terbaik selama pelatihan dan orientasi berlangsung berkata, “Melalui pelatihan dan orientasi ini, sekarang saya tidak ragu lagi untuk menjadi Peternak dan Petani organik, tetapi saya akan mulai fokus dari beternak dulu”, ujar Asef yang memilih bertani dan beternak setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas.

“Sinur Napinahan, Gabe Naniula, Horas Akka Jolma..!!!”
Bertani Tanpa beternak adalah Budak Pabrik Pupuk Kimia..