Sejak tahun lalu menyelenggarakan Petrasa Fair untuk pertama kalinya, Yayasan Petrasa terus memastikan pertanian organik kian akrab dengan masyarakat Dairi.
Tahun ini, Petrasa Fair telah digelar pada Rabu, 24 April 2019 di Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang. Gelaran ini bertujuan untuk promosi, kampanye, dan edukasi tentang pertanian organik kepada masyarakat Kabupaten Dairi.
Mengangkat tema “Peluang Pasar Organik”, Petrasa Fair 2019 berupaya mendekatkan isu-isu pertanian organik kepada pemerintah daerah dan masyarakat Dairi melalui berbagai jenis kegiatan. Semua rangkaian kegiatan dikemas dengan menyenangkan agar pengunjung yang datang dapat lebih mengenal pertanian organik mulai dari isu terkini, produk-produk yang tersedia, hingga petani-petani organik yang mengerjakannya.
Bicara Serius Dibungkus Acara Kreatif
Petrasa Fair sudah dirintis sejak 2018. Memasuki perhelatan kedua tahun ini, Yayasan Petrasa dengan serius ingin mengajak banyak masyarakat di Kabupaten Dairi untuk lebih kenal, lebih dekat, dan peduli dengan pertanian organik.
Muntilan Nababan, Ketua Panitia Petrasa Fair 2019 mengungkapkan dalam sambutannya, “Acara ini merupakan cara kita untuk mendekatkan isu pertanian organik kepada masyarakat. Tidak hanya itu, kita juga berharap diskusi hari ini dapat membangun sinergi dengan pemerintah daerah untuk memajukan pertanian organik. Apalagi kita punya program 1000 Desa Organik dari Kementan yang belum terlaksana di Dairi.”
Gelaran dimulai sejak pagi hari. Kegiatan pertama rangkaian acara Petrasa Fair 2019 diawali dengan Lomba Mewarnai tingkat TK dengan tema Mengenal Alam, Menjaga Lingkungan. Sekitar 110 siswa TK dari 11 TK di Sidikalang menjadi partisipan dalam lomba ini. Ratusan anak TK ini datang didampingi guru pembimbing dan orang tua.
Dalam satu jam mereka diberi waktu berkreasi mewarnai kertas gambar yang sudah disediakan oleh Faber Castle, sponsor lomba ini. Lomba mewarnai ini menjadi cara Petrasa untuk memperkenalkan lingkungan sekaligus memberi contoh cara menjaga kebersihan lingkungan.
Tidak hanya anak TK, Yayasan Petrasa juga menyasar pelajar untuk edukasi lingkungan melalui Lomba Menulis Artikel Tingkat SMA/SMK/Sederajat. Mengangkat tema “Aksi Nyata Generasi Muda Merawat Alam, Merawat Kehidupan”, dua orang siswa perwakilan setiap SMA/SMK di Sidikalang harus menulis satu artikel yang memuat analisis masalah lingkungan disertai solusi nyata yang dapat mereka lakukan.
Sejumlah 18 orang siswa berkompetisi mengeluarkan ide dan solusi terbaiknya mewakili 9 sekolah menengah atas di Sidikalang. Mereka mengangkat berbagai persoalan lingkungan, mulai dari masalah energi, sampah di pasar, hingga ekosistem Danau Toba yang mulai tercemar. Yayasan Petrasa mendorong para siswa untuk kreatif dan aktif melakukan aksi peduli lingkungan.
Pada jam yang bersamaan, Yayasan Petrasa mengupas topik Peluang Pasar Produk Organik dalam seminar yang menjadi acara utama Petrasa Fair 2019. Bersama Maya Stolastika yang merupakan Presiden Aliansi Organis Indonesia, R. Munthe Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Lidia Naibaho Direktur Program Yayasan Petrasa. Ridwan Samosir, Sekretaris Eksekutif Yayasan Petrasa yang baru saja terpilih menjadi moderator seminar ini.
Maya Stolastika dalam pemaparannya mengatakan, “Tren pasar peluang organik akan terus meningkat bila disertai dengan perencanaan pasar yang matang.” Hal tersebut disambut oleh Bapak R. Munthe yang berjanji akan mengupayakan program dan kerjasama yang sinergis untuk membuat satu pasar produk organik yang rutin di Sidikalang.
Di stan lain, Petrasa Fair 2019 menyediakan dan menjual beragam produk pertanian organik yang diolah oleh petani organik. Beragam buah-buahan, sayuran, beras, hingga jajanan berbahan dasar organik sejak pagi hingga sore ramai dikunjungi para pengunjung. Selain belanja, staf Petrasa bersama dengan volunteer menjelaskan beragam informasi produk organik yang tersedia kepada konsumen yang datang. Tidak hanya produk segar, dengan konsep coffee truck, Petrasa Fair 2019 juga membuka coffee truck yang khusus menjual kopi organik d’Pinagar.
Meski sempat hujan, Petrasa Fair tetap meriah dengan demo masak mengolah produk organik yang dipandu oleh Chef Yudhie Nugroho dari Dilly’s Pattiserie and Bakery. Dengan menggunakan buah-buahan organik, Chef Yudhie dan tim membuat bolu organik dan kue lumpur yang dibagikan gratis kepada pengunjung.
Rangkaian kegiatan acara Petrasa Fair 2019 ditutup dengan pengumuman pemenang berbagai lomba. Mulai dari lomba mewarnai, lomba menulis, lomba pengolahan pangan lokal, dan petani yang mendapat undian berhadiah.
Sinergi Pertanian Organik dengan Pemerintah Daerah
Sebagai acara yang pertama kali mengusung pasar produk organik di Kabupaten Dairi, Petrasa Fair 2019 menjadi ruang diskusi terbuka untuk melibatkan lebih banyak pihak bergerak bersama memajukan pertanian organik.
Petrasa Fair 2019 tahun ini dihadiri oleh Bapak Eddy Kelleng Ate Berutu, Bupati Kabupaten Dairi Periode 2019-2023. Bapak Eddy Berutu hadir membuka acara secara resmi dan memberikan sambutan kepada petani dan pengunjung yang hadir.
Dalam sambutannya ia mengimbau SKPD dan dinas terkait untuk berkoordinasi membuat program pertanian organik dan membina petani bersama Petrasa. Ditemani istri, Ibu Romi Simarmata, beliau mengunjungi stan-stan Petrasa Fair 2019 mulai dari Pasar Produk Organik hingga Coffee Truck d’Pinagar. Ia berjanji akan memberikan dukungan penuh untuk produk-produk yang dibuat oleh petani. Tidak lupa, Bapak Eddy Berutu juga berniat untuk langganan produk organik dari petani organik dampingan Petrasa.
Direktur Program Yayasan Petrasa, Lidia Naibaho berharap acara ini menjadi perhelatan yang bisa terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pertanian organik. “Petrasa Fair 2019 bukan sekedar acara jualan produk organik. Lebih dari itu kita ingin pertanian organik semakin dikenal oleh masyarakat sebagai satu upaya menyejahterakan petani lokal dan menyelamatkan lingkungan.”
Petrasa Fair 2019 yang berlangsung satu hari ini dihadiri sekitar 400 orang yang terdiri dari petani, pelajar, dinas-dinas Kabupaten Dairi, dan masyarakat umum. Petrasa Fair akan terus mendorong semangat pertanian organik semakin dekat dengan masyarakat Kabupaten Dairi.