Pertanian organik memiliki keunikan sendiri tergantung daerahnya. Setiap keunikan membawa pengetahuan dan pengalaman berbeda di satu tempat dan tempat lain sekalipun membudidayakan komoditas yang sama. Untuk itu, petani organik Petrasa pada Jumat 22 November lalu berkunjung ke perkumpulan petani organik Bitra di Desa Tanah Merah, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai. Kunjungan dan orientasi belajar ini diikuti oleh lima orang petani Petrasa, empat orang petani Bitra dan PPL, satu orang staf Bitra, tiga orang staf Petrasa, dan narasumber dari pihak PPL.
Dalam kesempatan ini, petani padi dampingan Petrasa mendapat kesempatan untuk belajar dan bertukar pengalaman dalam budidaya padi organik mulai dari persemaian, cara tanam, pengendalian hama dan penyakit, hingga penanganan pasca-panen. Petani mendapat banyak kesamaan dan menemukan perbedaan teknik budidaya yang mereka lakukan dengan teknik budidaya petani Bitra. Salah satu perbedaannya adalah petani Bitra menanam satu benih ke satu lobang tanam, sementara petani Petrasa menanam lebih dari satu benih ke lobang tanam.
Perbedaan lainnya adalah petani Bitra tidak membuat alas penampung sabitan padi, sementara Petrasa membuat alas penampung untuk menjaga bulir padi tidak terbuang. Dari pertemuan ini, Petrasa berencana menerapkan upaya pengendalian HPT yang dilakukan petani Bitra yakni menanam berbagai jenis bunga khususnya bunga matahari di sekitar sawah untuk menghindarkan hama dan penyakit. Petrasa juga berencana untuk mencoba menanam beras varietas hitam yang selama ini belum pernah dicoba.
Petani dampingan Petrasa mengaku mendapat banyak manfaat dan pengalaman baru dengan berbincang dengan sesama petani organik dari Bitra. Ke depannya mereka akan menerapkan beberapa hal yang mereka anggap menjadi solusi baru bagi budidaya padi organik di Dairi.