Profil Petani PSA ( Pertanian Selaras Alam) Dampingan Yayasan PETRASA. Nama : Paniel Limbong
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Pinantar 16/12/69
Alamat : Desa parbuluan IV sigalingging Kecamatan Parbuluan, Kabuaten Dairi Sumatera Utara
Ranah HAM (Hak Azasi Manusia) yang saya perjuangkan dalam Dunia Pertanian adalah Hak atas pangan & ruang hidup yang nyaman. Hak atas pangan menurut saya adalah sangat sederhana, dimana ketika lahan pertanian tidak ada yang tergerus akan mafia tanah, kita bisa dengan sangat nyaman dan mengerjakan lahan pertanian tersebut dalam memperoleh ekonomi untuk membutuhi kehidupan sehari-hari.Bicara soal bagaiamana menjaga lingkungan, saya sudah melakukannya melalui kegiatan-Pertanian Selaras Alam ( PSA) yang diberdayakan langsung oleh sebuah lembaga yang konsern dibidang Isu lingkungan Non Goverment Organization (NGO) Yayasan PETRASA (Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Rakyat Selaras Alam). Kegiatan pemberdayaan ini saya ikuti sejak tahun 2018 karena ketertarikan saya akan konsept tersebut, dimana saya mendapatkan beberapa pelatihan pemberdayaan untuk pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) Lokal yang tersedia menjadi sumber utama, sebab bahan untuk pengolahan Pupuk Cair dan Padat organik sebagai nutrisi bagi tanaman yang saya budidayakan berasal dari alam sekitar yang ada di Daerah Parbuluan.
Dairi terkenal dengan tanah dan kekayaan Sda yang yang berlimpah, tinggal bagaimana mengolahnya menjadi lebih bernilai guna. Saya sebagai petani dengan ekonomi yang pas-pasan tentu akan memilih konsep lokal untuk menjalankan roda ekonomi keluarga tetap berkelanjutan. Konsep pertanian Selaras alam yang saya aplikasikan dilahan pertanian milik saya yang tidak begitu luas. Tanaman yang saya budidayakan adalah tanaman Hortikultura seperti; Stroberi, Cabai dan sayur-mayur.
Pada awal pengaplikasian tidak jarang saya mengalami gagal panen dan terjadi berulangkali. Dari perlakuan adapatasi tersebut saya sebagai petani biasa bisa menarik kesimpulan versi saya, bahwa lahan pertanian yang saya olah tersebut sedang berproses menyerap nutrisi Organik yang saya aplikasian, sebab sebelum saya mengenal dunia pertanian konsept selaras alam, sebelumnya menggunakan pupuk dan pestisida kimia, tentu sangat banyak pengaruhnya terhadap tanah,terhadap udara, sebab tanah menjadi kekeringan kekurangan biota dalam tanah, serta mahluk hidup lain yang saling membutuhkan tidak adala lagi, seperti Kupu-kupu, belalang dan mahluk hidup lainnya.
Saya banyak belajar dari konsep pertanian selaras alam ini, selain membatu dalam mengurangi biaya produksi, juga secara perlahan sudah membuat tanah lahan pertanian semakin subur dan terpelihara. Saat ini juga kebutuhan akan pupuk /nutrisi yang saya aplikasikan kelahan pertanian secara berangsur semakin berkurang. Tentu jika dikaitkan dengan isu lingkungan saya bisa menyatakan dari pengalaman akan sistem Pertanian Selaras alam yang saya aplikasikan sangat baik untuk dikembangkan, sebab telah menciptakan ruang hidup yang terpelihara, dengan ketahanan pangan yang terpelihara serta berkelajutan. Pertanian Selaras Alam adalah Konsep pertanian terintegrasi.
Kekerasan/Pelanggaran Ham atas ruang hidup secara langsung belum saya alami secara pribadi, namun saya merasa khawatir atas kehadiran PT. Gruti di Dairi Sumatera Utara ( Gunung Raya Utama Timber Industries) Yang telah mendapatkan izin IUPHHK-HA ( Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Kayu Pada Hutan Alam) dari pemerintah. Berdasarkan Izin yang diperoleh dari Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK/362/MENHUT/-II/2005. PT. Gruti memiliki areal produksi seluas Kurang lebih 126.550 Hektar . Konsesi PT.Gruti di kabupaten Dairi berada pada 2 (Dua) Kecamatan Yaitu Sumbul (Desa Perjuangan, Desa Pargambiran, Desa Barisan Nauli, Desa Sileuh-leuh Parsaoran) dan Kecamatan Parbuluan (Desa Parbuluan VI). Kecamatan Parbuluan adalah daerah /Lokasi tempat tinggal saya, disana saya melakukan seluruh kegiatan kehidupan saya dan terlebihnya saya menggantungkan seluruh hidup saya dari PERTANIAN. Tentu saya merasa khawatir jika ini akan beroperasi secara berkelanjutan. Saya sangat khawatir Kedaulatan petani akan terganggu, Lahan tergerus, Hutan Gundul, Sumber air akan rusak, tanah akan longsor dan kemungkinan lainnya. Saya sebagai masyarakat Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Kecamatan Parbuluan, selalu berusaha menyuarakan kepada masyarakat melalui kelompok dan juga pendekatan secara pribadi.
Saya juga salah satu Pengurus dari sebuah organisasi Dampingan Yayasan PETRASA yaitu Organisasi yang tergolong besar di Kabupaten Dairi ; Perhimpunan Petani Organik Dairi (PPODA), melalui organisasi tersebut sesekali saya bersosialisasi “Bagaimana kita tetap bisa bertahan ditanah kita, oleh sebab itu kita harus mencintai tanah ruang hidup kita, lahan pertanian kita, sebab tanah adalah identitas kita, terlebih kita harus bisa menjaga tanah kita dengan konsep pemanfataan sumber daya alam untuk pertanian kita untuk mempertahankan kehidupan berkelanjutan.
Saya selaku Warga Masyarakat Kabupaten Dairi, akan terus berjuang mempertahan ruang hidup yang berkelanjutan untuk generasi berikutnya dengan “Menanam Konsep Pertanian Selaras Alam” Menaman adalah Berjuang Untuk Mempertahankan Identitas. Hidup Pertanian, Saya Hidup Dari Pertanian!!!