Generasi Muda adalah Kunci, Pertanian-Peternakan adalah Solusi Ketahanan Pangan

Kabupaten Dairi merupakan daerah yang memiliki potensi utamanya adalah dari hasil pertanian. Banyaknya lahan yang masih belum maksimal dalam pengelolaannya menjadikan potensi dari kabupaten Dairi tersebut menjadi kurang maksmial. Kondisi tanah yang sangat mendukung untuk peningkatan taraf hidup masyarakat sebenarnya sebuah peluang untuk dijadikan sebagai sebuah profesi yang sangat menjanjikan.

Hampir semua jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di Kabupaten Dairi contohnya, kopi, cacao, padi, tanaman palawija, durian,jeruk, jengkol, dan banyak lagi yang bisa kita temukan di Kabupaten ini. Profesi petani yang masih didominasi oleh orang tua yang sudah tidak memiliki umur produktif lagi untuk belajar dan membuat sebuah inovasi sehingga hasil yang diperoleh terkadang tidak benar-benar menguntungkan. Dan lagi sering sekali profesi sebagai petani dianggap sebelah mata oleh masyarakat sekitar, sehingga tidak ada regenarasi dalam pengelolaan lahan.

Banyaknya lahan yang terjual kepada masyarakat kota hanya karena tidak adanya sumber daya manusia menjadikan masyarakat di pedesaan tidak memiliki lahan lagi sehingga perekonomian terganggu. Masyarakat pedesaan menjadi buruh dilahannya hanya untuk menyambung kehidupan sehari-hari. Sementara kaum muda dari para petani desa sudah banyak sekali menjadi buruh di kota-kota lain atau bahkan mereka berlomba-lomba menjadi tenaga kerja Indonesia di luar Negeri. Masyarakat masih membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kreatif, percaya diri, inovatif, memiliki jiwa sosial dan semangat yang tinggi dalam pembangunan nasional melalui sector pertanian.

YAYASAN PETRASA yang mendampingi para petani melihat hal ini menjadi sebuah tanggung jawab dalam memberikan motivasi bagi para petani, khususnya petani muda. Banyaknya petani muda yang menjadi dampingan YAYASAN PETRASA, baik itu anak dampingan YAYASAN PETRASA maupun diluar anak kelompok dampingan perlu diadakan satu forum untuk menguatkan kesatuan petani muda dalam usaha Pertanian dan Peternakan di desa. Peluang untuk mendapatkan penghidupan yang layak dapat ditemukan dalam profesi petani, apalagi mereka yang memiliki lahan yang cukup untuk dimamfaatkan di daerah mereka tinggal. Penguatan dan analisa menjadi petani di desa mereka diharapkan nantinya, menjadi tunas-tunas baru dalam hal pendidikan pertanian, inovasi pertanian dan lain sebagainya sehingga desa menjadi penghasil kaum muda yang sukses dalam bertani dan beternak.

Rabu-Kamis,13-14 April 2022 YAYASAN PETRASA mengadakan Pelatihan Pemuda-Pemudi bertani dan beternak yang dilakukan di kantor Bagas Pangula YAYASAN PETRASA. Kegiatan ini difasilitasi oleh Petrasa melalui Divisi Pertanian-Peternakan dan dipandu oleh Asef Hutasoit. Kegiatan ini diawali dengan ibadah yang dibawakan oleh salah seorang peserta dan dilanjut dengan perkenalan mulai dari panitia dan peserta. Peserta berasal dari beberapa desa dikecamatan Kabupaten Dairi yang juga bergabung diorganisasi kepemudaan baik organisasi yang bergerak disosial maupun Karang Taruna Desa.

Diawal kegiatan Ridwan Samosir sebagai Sekretaris Executive YAYASAN PETRASA memberikan motivasi utuk penggalian potensi dalam diri pemuda sebagai cikal bakal semangat para peserta, supaya pemuda-pemudi nantinya bisa termotivasi untuk jadi pelaku pertanian dan peternakan organic nantinya di Desa. Dengan harapan Pemuda-pemudi yang tinggal di Desa nantinya bisa menjadi generasi petani muda yang mempertahankan pertanian dan menjadi ROLE MODEL untuk pemuda disekitar dalam pengembangan pertanian dengan memamfaatkan lahan yang berdaya saing. YAYASAN PETRASA memiliki program-program unggulan dalam bidang Pertanian dan Peternakan organik.

Gloria Sinaga sebagai Kepala Divisi Pertanian-Peternakan menyampaikan program-program yang dikerjakan Divisi Pertanian-Peternakan sebagaimana harapannya nanti Pemuda-Pemudi yang ikut dalam pelatihan ini dapat mengaplikasikan dilahan masing-masing mulai dari pengolahan tanah, system rotasi tanaman sayuran dengan kacang-kacangan, Sistem Diversifikasi , pembuatan bibit local unggul, pembuatan Bokashi, Zat Perangsang Tumbuh, pengelolaan Limbah Rumah tangga, arang sekam Padi untuk kesuburan tanah, pembuatan Pestisida Nabati, Ecoenzime, Pupuk Organik Cair, Tricoderma, dengan bahan local yang ada guna pengendalian Hama dan Penyakit, tanaman tumpang sari, pohon pelindung pada kopi, bududiya mina padi, kopi dengan andaliman, dan program di bidang peternakan seperti pengolahan limbah dapur menjadi pakan BSF (Black Solder Fly), budidaya Azolla untuk pakan ternak, budidaya Cacing, budidaya Ayam kampung, pembuatan pakan fermentasi dengan bahan local, peralihan jenis ternak dari babi ke ternak kambing, domba, auyam atau ikan lele, inseminasi buatan untuk ternak domba, mesin tetas ternak ayam kampung, pembuatan biogas.Konsep Program Pertanian-Peternakan ini adalah bahagian besar peran dalam praktik-praktik AGROEKOLOGI. Konsep ini juga mengajak semua elemen masyarakat menjadi bagian mitigator adaptif pertanian-peternakan dalam mengurangi perubahan iklim secara langsung dalam praktek nyata.

Dalam diskusi interaktif ini, harapan LEMBAGA PETRASA para pemuda dapat melakukan beberapa system ini nantinya dilapangan dengan segudang potensi kreatifitas yang mereka miliki.

Dara Sembiring sebagai Staff Divisi Pemasaran meyampaikan materi tentang pasar, baik itu pasar yang dibangun oleh YAYASAN PETRASA dan pasar yang sudah dilalukan petani melalui Media sosial. Dalam penyampaian materi beliau menyampaikan dan berharap agar peserta tidak ragu dalam melakukan proses budidaya hanya karena dengan persoalan pasar organic yang saat ini belum meluas di kabupaten Dairi, akan tetapi pasar itu nantinya petani sendiri yang akan membangun dan menentukan soal harga dengan kualitas produk yang diproduksi. Berbicara pasar tentunya kita juga memikirkan soal ketahanan pangan.

Lestari Capah sebagai Staff Advokasi menyampaikan bahwa Pemuda sangat berhubungan dengan Pangan, pemuda sebagai generasi yang kita harapkan untuk mengembangkan pertanian tentu didorong kedepannya sebagai aktor ketahanan pangan. Beliau juga menyampaikan dan berharap semua peserta aktif dalam kegiatan-kegiatan soal pertanian di Desa sebagaimana pemuda bisa berkontribusi untuk mendukung kebijakan kebijakan pada pertanian nantinya.

Sebagai pemuda yang tinggal di kampung sangat dituntut dalam mengembangkan Desa melalui program-program Karang Taruna dan komunitas kepemudaan lainnya.

Jetun Tampubolon sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Dairi, memberikan motivasi yang menarik melalui penjelasan-penjelasan apa itu Karang Taruna dan Program-program apa yang sudah yang dilakukan sampai saat ini.

Beliau menyampaikan Karang Taruna ini merupakan wadah yang sangat mendukung untuk pemuda dalam mengembangkan Desa sesuai program-program yang diusulkan melalui pemerintah Desa. Dimana pada Undang-Undang No.06 tahun 2014 tentang Desa, sangat mendukung untuk masyarakat desa hususnya untuk pemuda dalam mendukung perkembangaan Desa. Beliau juga berharap melalui kegiatan ini peserta yang ikut dalam pelatihan ini mereka bisa membangun dan mengembangkan wadah Karang Taruna yang sudah di bentuk mulai dari tingkat Desa, Kecamatan sampai ke Kabupaten bahkan sampai ke tingkat Nasional.

Disesi selanjutnaya masuk kemateri yang lebih spesifik ke teknis pertanian organic yang dilakukan YAYASAN PETRASA yaitu pengolahan tanah, bokashi, azolla, ecoenzime, Pestisa Nabati dan Zat Perangsang tumbuh yang disampaiakan oleh Staff Divisi Pertanian.

Berbicara soal pertanian tak terlepas dari peternakan, dimana dihari kedua narasumber yang menyampaikan materi dari Peternak Ayam Kampung (PAK) Dairi.

Materi yang disampaikan yaitu dengan system Budidaya dan pengolahan pakan Fermentasi. Dalam Teknik budidaya Rudi menyampaikan mulai dari persiapan kandang, bibit, dan pakan serta penjelasan penyakit yang sering menyerang Ayam dan cara mengatasinya. Dilanjut kemateri pengolahan pakan fermentasi dimana bahan pakan yang dibutuhkan merupakan yang ada dalam sekitar kita baik hijaun, jagung, limbah dapur dan sebagainya. Peserta sangat antusias sehingga ada beberapa pertanyaan yang muncul dari peserta mengenai budidaya peternakan ayam kampung dan kendala yang sering di alami peternak dilapangan. Praktek pembuatan pakan fermentasi dilakukan setelah selesai penyampaian materi, kemudian dilanjut praktek pembuatan bokashi, zpt, dan pestisida nabati. Selama dua hari kegiatan berjalan, peserta sangat terlihat aktif dengan harapan nantinya mereka dapat mengaplikasikan setiap program yang kita latih di lahan maupun dalam pengembangan Desa masing-masing sesuai rencana tindak lanjut yang sudah disusun bersama.

Dalam sebuah kegiatan tentu harapan PETRASA & PEMUDA menjadi bagian penting untuk dipetakan, pengetahuan atau informasi-informasi yang telah disampaikan harus menjadi bagian praktek nyata dilapangan sebab, PEMUDA INVESTASI KEDAULATAN PANGAN “Generasi Muda adalah Kunci,Pertanian-Peternakan adalah Solusi Ketahanan Pangan”. Secara umum hal lain yang tidak kalah penting menjadi perhatian semua kalangan adalah bagaimana juga sebagai orang tua untuk ikut berperan serta mendukung para Pemuda/I dan memberi semangat kepada mereka bahwa Pertanian-Peternakan adalah pekerjaan mulia yang menjaga Ketahanan pangan. Banyak PETANI yang melahirkan SARJANA, tapi tidak banyak SARJANA yang mau jadi PETANI. Harapannya pemerintahan juga merancang kebijakan Pertanian-Peternakan untuk pertahanan pangan melalui Regenerasi (PEMUDA-PEMUDI).

Ir.Soekarno “Berikan aku pemuda, akan kuguncang Dunia”

DUKUNG Kami 15 orang Pemuda-pemudi Dairi niscaya pertanian-peternakan di Dairi semakin Maju KARENA KAMI PEMUDA!!!

Divisi Pertanian-Peternakan Yayasan PETRASA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *