KUNJUNGAN KONSUMEN PRODUK ORGANIK KE LAHAN PETANI


Petrasa mendukung pemasaran dengan pelatihan dan mengumpulkan produsen dengan konsumen. Kegiatan ini bertujuan untuk meyakinkan konsumen dengan produk yang di jual oleh kios Pangula sebagai salah satu alat untuk menyampaikan produk tersebut sampai di tangan kosumen.

Ridwan Samosir Sekretaris Eksekutif Petrasa menyampaikan dalam pasar, biasanya hubungan konsumen dan produsen dengan rantai pasar yang panjang. Akan tetapi, Divisi Pemasaran Petrasa melalui Kios Pangula membuat rantai pasar itu menjadi sederhana, dimana konsumen langsung mendukung petani dengan harga yang tinggi dan di nikmati langsung oleh petani organik. Dalam proses memproduksi sayuran yang di konsumsi konsumen, petani harus bersusah payah untuk melakukan upaya untuk menghasilkan produk – produk organik. Adapun produk yang dihasilkan berupa sayur-mayur dan buah-buahan.

Sistem pemasaran ini sangat unik dimana seluruh media yg dilakukan adalah konsumen akan bercerita kepada masyarakat banyak melalui mulut ke mulut dan model kampanye seperti ini otomatis akan menambah konsumen. dengan bertatap muka dan kunjungan di lokasi petani akan menambah kepercayaan konsumen dengan produk yg selama ini mereka beli dan di konsumsi.

Kak Br. Angkat sebagai konsumen organik yang bekerja di salah satu instansi kesehatan di Kabupaten seberang menceritakan pengalamannya terkait konsumsi produk organik. Tahun 2020/2021 Virus Covid 19 menyerang manusia di Indonesia dan juga di daerah Kabupaten beliau di tempatkan sebagai tenaga kesehatan/perawat. Teman dan tim kerjanya yang bekerja terserang covid 19 walaupun sudah mendapatkan vaksin sehingga harus mendapatkan perawatan. Tetapi Ibu Br. Angkat hingga sekarang walaupun bekerja disana bersama dengan Tim Perawat lainnya belum pernah terindikasi terserang Pandemi tersebut. Beliau menyampaikan konsumsi yang dijaga dengan sayuran organik sehingga terhindar dari penyakit ataupun dari Pandemi hingga saat ini, Puji Tuhan Masih tetap Sehat walafiat. Pengalamannya mengkonsumsi produk organik dengan peryataan “Lebih bagus makan Sayur organik daripada makan nasi” akan berpengaruh membuat kondisi tubuh kita stabil.

Ibu Br Angkat juga bercerita bahwa produk sehat ini Sudah pernah juga menawarkan ke teman-teman PNS di Pakpak Bharat dan juga mau berkontribusi untuk membawa produk kepada konsumen disana apabila mau order, tambahnya. Ibu ini juga menyampaikan perbedaan dari sayuran yang dijual di Pajak dengan produk kios Pangula; Contoh sayur putih dari pajak dengan Petrasa sangat berbeda. Waktu dimasak pengecap dan pencernaan gak ada masalah. Penglihatan juga berpengaruh dimana penglihatan semakin terang dan kandungan gizi masih lengkap, terangnya.

Konsumen lain juga menyampaikan Ibu Br Sembiring, Produk organik rasanya jadi manis dan produknya tahan lama. Dalam pilihan untuk konsumsi vitamin kurang bagus menurutnya karena penyerapan tubuh kita tidak sesuai, kalau bisa konsumsi makanan sehat organik itu lebih baik. Dengan konsumsi organik sehingga gak pernah makan vitamin yang dibeli dari toko obat. Testimoni mengenai cara memasak adalah Sayur cepat matang dan telur ayam kampung : kuning telur organik mendekati warna oranye dan non organik warna kuning kelihatan seperti pucat.

Produsen sayuran yang ditemui di lapangan ada 4 orang dan masing2 menceritakan cara penanaman sayuran yg mereka tanam, ada beberapa penjelasan dari petani yang produksi sayuran organik yaitu pembuatan bokashi, pembuatan Pesnab, pembuatan ZPT dan Pembuatan pupuk organik cair (POC) yang diaplikasi setiap Minggu.

Petani juga diajari untuk budidaya sayurannya dan cara aplikasi setiap pupuk atau pestisida nabati yang digunakan agar tanaman dapat di panen dan dijual sesuai dengan waktu berjualan kios Pangula. Produsen produk organik juga menyampaikan kenapa harga organik itu mahal? Ada beberapa hal yang selama ini belum diketahui oleh konsumen dimana para petani harus bersusah payah mengembalikan kesuburan tanah, diawal mereka harus merugi karena hasil tidak sesuai dengan harapan karena masa proses transisi. Dengan penjelasan petani sehingga konsumen meyakini harga produk sudah layak. soalnya biaya dan bahan yg digunakan di produksi sendiri, ada juga nilai yg di dapat dengan prinsip sehat, kita tidak perlu lagi beli yg tidak terjamin. Sedih melihat petani sudah capek produksi dan harga tidak pernah menentu sebut salah seorang konsumen.

Keinginan petani dengan harga produk saat ini adalah mau harga nya di tambah karena mengerjakan sudah sulit dan yang diberikan ke konsumen untuk di konsumsi adalah murni produk-produk sehat. Pertanyaan konsumen Br angkat kepada petani; Kenapa mau menanam organik? salah satu produsen produk organik menjawab dan menyampaikan Kita petani sehat, tanah kita sehat dan mewariskan sama anak cucu dan bumi kita sehat. Intinya saling berbagi katanya; Pendapatan keluarga juga bertambah karena tidak beli pupuk lagi sama kios pupuk.

Pertanyaan kedua dari konsumen ketika mengunjungi demplot milik N. Pakpahan, Bagaimana dengan brokoli yang rusak yang menjdaikan produsen jadi malas untuk merawatnya lagi dan Produksi turun! N Br Pakpahan juga memberikan jawaban dengan tetap semangat untuk mengerjakan sampai bisa berhasil dan terus menanam sampai pertumbuhannya baik. R Br purba juga menambahkan; belajar terus dari pengalaman untuk membuat tanaman organik sampai bagus.

Petani organik itu capek, sulit buat sendiri karena sudah ada yang praktis. Sangat wajar harga yang disuguhkan kios pangula dengan produk-produk organiknya sesuai standard dan harga yang dibayarkan oleh konsumen langsung membantu produsen dengan mendapatkan keuntungan lebih sehingga terciptanya keadilan bagi Petani itu sendiri.

Semoga kunjungan ini memberikan semangat baru kepada produsen untuk menanam dan memperluas lahan organik dengan variasi produknya. Para konsumen semakin percaya dengan tatap muka kepada petani yang akan mempromosikan kepada keluarga, teman dan kenalannya untuk menambah konsumen produk berkualitas dan menyehatkan.

Salam Organis

#sayurorganik #petrasa #hidupsehat #goodhealth

Divisi P. Kelompok dan Pemasaran