Petani Organik Dairi Mengunjungi BBPPTP MEDAN


Pengetahuan petani sangat mempengaruhi kondisi keadaan pertanian yang dilakukan oleh setiap Petani, lewat eksperimen yang dilakukan oleh petani untuk bisa melanjutkan pertanian tanpa tergantung pada pupuk kimia bisa membawa perubahan kedalam kehidupan yang semakin baik dan ramah pada lingkungan.

Sudah banyak masyarakat petani di Indonesia yang mempraktekkan kelahan pertaniannya. Ada saja dari mereka yang memperoleh ilmu pengetahuan cara pengolahan input-input pertanian tersebut Berkat pelatihan oleh lembaga NGO atau bahkan dari Dinas terkait,namun tak jarang juga sebagian besar petani tersebut mempelajari nya secara otodidak , melihat dari media atau bahkan YouTube dll.

Salah satu petani binaan Yayasan Petrasa, beliau adalah Bapak Koster Tarihoran sebagai petani kopi organik dan Rosmani Purba sebagai petani padi dan sayur organik. Setelah beberapa kali melakukan pemberdayaan terkait pertanian organik pada akhirnya mereka bisa membuat pupuk dan pestisida organik sendiri guna menunjang pertanian yang baik dan berproduksi tanpa memakai bahan pupuk dan pestisida kimia . Input -input pertanian seperti halnya Zpt (Zat Perangsang Tanaman) Bokashi padat /Cair, Pestisida nabati, ECO enzim dll mereka buat sendiri setelah melakukan pelatihan bagaimana cara pembuatannya.

Petani Psa atau yang sering disebut sebagai petani organik adalah orang-orang yang sangat memegang prinsip teguh , bagaimana semestinya menjaga kesehatan ekologis, mereka akan terus-menerus secara konsisten dan komitmen memberikan asupan olahan mereka terhadap pertaniannya .

Akan tetapi masih ada yang mengganjal dihati para petani ini dengan kandungan nutrisi yang ada pada asupan organik yang mereka buat, mereka ingin mengetahui apakah komponen dari setiap kandungan yang terkandung pada asupan organik yang mereka buat sudah memadai(takarannya sesuai).

Pada hari Jumat, 4 Februari 2022 Petrasa melalui divisi pertanian-Peternakan berusaha mendampingi petani langsung ke kementerian Pertanian – Balai Besar Perbenihan Dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP MEDAN) untuk uji laboratorium pada asupan organik yang dibuat oleh petani. Tujuan dari pertemuan ini dilakukan sebagai bahan pengetahuan mereka untuk melihat berapa kandungan dalam setiap komponen yang sudah tersedia dalam asupan organik tersebut.

Dalam pertemuan ini Staff kementerian BBPPTP menjamu & menerima kedatangan Petani beserta rombongan untuk berdiskusi terkait dengan tanaman pertanian organik serta asupan nutrisi nya . Beberapa contoh asupan organik yang kami bawa adalah ZPT, Biopori Bassiana, Tricoderma, PGPR, Asam Amino, Pesnab dan Ecoenzym.

BBPPTP, Christina Matondang Bagian Kepala Laboratorium & beberapa rekan kerjanya termasuk kepala HPT Bpk Pardede , menyampaikan bahwa setiap asupan yang dibawa oleh petani hasilnya sudah bagus terlihat dari aroma dan warna.

Beberapa olahan nutrisi yang yang sudah dibawa oleh petani tersebut akan segera diuji lab, diantaranya adalah Bafaria Bassiana (BB) dan juga Tricoderma , sesuai dengan informasi dari BBPPTP hasilnya akan keluar dalam tempo 5 Hari setelah dilakukan penelitian uji Laboratorium.

Melihat dari antusiasme masyarakat petani Dairi khususnya bapak Tarihoran & ibu Rosmani purba , BBPPTP Sangat mengapresiasi kinerja mereka , ternyata masih ada Petani bdi Kabupaten Dairi yang mau Dengan sukarela melakukan pertanian konsep merawat Ekologis, beliau adalah salah satu petani pejuang Lingkungan telah melakukan pertanian dengan konsep pertanian yang adaptif .

Petani yang terus menerus melakukan konsep pertanian selaras alam adalah bentuk nyata mereka telah menghargai keutuhan Ciptaan.

Pada dasarnya mereka memiliki rasa yang sangat sensitif pertanian & menghargai Setiap proses yang mereka lakukan terhadap pertanian nya untuk terus berkelanjutan.

#PetaniDairiKeBbpptp

#PetaniHebat

#MitigasiPerubahanIklim