Pelatihan Pakan Fermentasi untuk Ternak Ayam Kampung CU Marsiurupan


Pertanian dan  peternakan dengan konsep selaras alam harus dilakukan secara terpadu. Untuk itu Petrasa aktif mendorong kegiatan pelatihan dalam bidang peternakan, khususnya ternak ayam dan babi yang banyak dilakukan masyarakat dampingan Petrasa.

Pada Senin, 21 Januari 2019 lalu, Divisi Pertanian bidang Peternakan Petrasa mengadakan pelatihan pembuatan pakan ternak ayam kampung di CU Marsiurupan di Desa Pakkirisan. Pelatihan pembuatan pakan ternak ayam kampung ini datang dari inisiatif 20 anggota kelompok CU Marsiurupan yang mayoritas beternak ayam kampung.

Menurut mereka, selama ini beternak ayam kampung belum dilakukan dengan serius. Artinya cukup untuk konsumsi keluarga saja. Mereka berpikir untuk sampai menjual ayam kampung membutuhkan modal yang besar. Hal ini membuat mereka penasaran, bagaimana caranya beternak ayam kampung dengan modal yang tidak terlalu besar dan bisa dilakukan dengan lahan mereka di kampung.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Jetun Tampubolon dan Ganda Sinambela memberikan materi dasar dan berbagi pengalaman kepada petani yang hadir. Kepala Divisi Pertanian, Jetun Tampubolon membuka pelatihan dengan memberikan latar belakang beternak ayam kampung. Ia menekankan, sejatinya ayam kampung adalah ternak yang mandiri sehingga tidak sulit untuk mengurusnya. Ia juga mengajak peserta pelatihan yang hadir untuk membulatkan niat membuat pakan ternak ayam dan mengurus ternak ayam mereka dengan mandiri dan serius setelah pelatihan selesai.

Staf Divisi Pertanian bidang Peternakan, Ganda Sinambela pun menjelaskan materi budidaya ternak ayam kampung kepada peserta. Dalam kesempatan ini, para peserta belajar cara memilih ayam kampung yang sehat untuk dijadikan induk dan anak ayam yang ingin dibeli dari pabrik. Ganda juga menjelaskan bahan-bahan dan cara membuat jamu khusus untuk ayam yang baru menetas dan pakan fermentasi ternak ayam yang sudah dewasa.

Sejatinya, bahan-bahan membuat pakan fermentasi ternak ayam dan jamu khusus untuk ayam ini berasal dari sumber daya alam yang ada di sekitar para petani. Jamu khusus ayam yang diberikan pada ayam berumur 0-3 bulan baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak ayam.

Adapun bahan-bahan untuk membuat jamu khusus ayam ini antara lain, 1 ons kunyit, 1 ons jahe, 4 siung bawang merah, gula merah  dan 2 gelas air. Cara membuatnya mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Semua bahan-bahan dihaluskan dan dicampurkan dengan air. Jamu khusus ayam siap diberikan sekali setiap 3 hari kepada anak ayam.

Tidak hanya jamu khusus ayam, Ganda Sinambela juga menjelaskan bahan-bahan dan cara membuat pakan fermentasi ayam. Semua bahan-bahan tersebut juga dapat diperoleh dari alam sekitar. Seperti dedak, jagung, sisik ikan, BR 1, aun lamtoro, daun pepaya dan EM4. Semua bahan  dihaluskan dan dicampur dengan EM4. Ketika sudah tercampur, pakan ternak tersebut dimasukkan dalam drum dan ditutup rapat dengan plastik agar terfermentasi  dengan baik.

Teori dan diskusi pun langsung diterapkan dengan gotong royong membuat jamu khusus ayam dan pakan fermentasi. Bahan-bahan yang dibutuhkan sudah siap dan terkumpul sebelum sesi teori dimulai. Para petani berbagi tugas untuk menggiling daun lamtoro, daun pepaya, batang pisang, dan bahan-bahan lain yang harus dihaluskan. Keduapuluh petani juga bekerja sama untuk mencampur bahan-bahan agar nantinya terfermentasi dengan baik.

Pelatihan berlangsung dengan antusias yang tinggi dari petani. Menurut mereka, membuat pakan ternak ayam ini bukan sesuatu yang sulit dan membutuhkan modal yang besar. Mereka berencana untuk mulai memperbaiki kandang ayam mereka lebih dulu sesuai dengan arahan staf Petrasa. Mereka juga akan mengaplikasikan pakan fermentasi dan jamu khusus ayam setelah terfermentasi dalam seminggu. Ganda Sinambela, staf Petrasa berharap para petani berkomitmen untuk membudidayakan ayam kampung dimulai dari langkah-langkah sederhana.

FRT